Jumat, 22 Juli 2016

JUMLAH SANTRI BARU KELAS 1 TSANAWIYAH MARHALAH AL-SIGHOR - 21 JULI 2016

Sekembalinya para santri dari libur romadlon kemarin pada hari minggu tanggal 17 juli 2016 maka keadaan pondok pesantren mambaus sholihin kian kembali ke keadaan normalnya. Para santri silih berganti berdatangan baik santri lama maupun santri baru.

Marhalah Al-Sighor yang merupakan marhalah yang dikhususkan untuk tempat bermukimnya santri baru kelas 1 Tsanawiyah pun tidak luput dari keramaian yang ada, berbondong-bongdong rombongan wali santri dan anaknya silih berganti memasuki marhalah Al-Sighor. Untungnya pada jauh-jauh hari tepatnya pada tanggal 15 juli 2016 para pengurus  marhalah Al-Sighor sudah datang demi mempersiapkan segalanya yang dibutuhkan untuk menyambut para santri baru yang datang. Dari kebersihan, denah, papanisasi, papan informasi, sarana dan prasarana marhalah.

Dari data yang diterima dari pengurus pusat Mambaus Sholihin bahwasanya santri marhalah Al-Sighor sampai saat ini (21 juli 2016) berjumlah 344 santri kurang 16 santri sampai batas maksimal marhalah Al-Sighor yang berjumlah 360 santri dan jumlah ini dipastikan akan berubah mengikuti tren pendaftaran baru begitu juga tren pemboyongan santri yang tidak betah. Hal ini juga ditambah dengan adanya proses pemindahan bagi santri yang nilai tes baca Al-Qur’annya di bawah standart yang telah ditentukan oleh pihak madrasah Tsanawiyah ke pondok cabang yang berada di kecamatan Balongpanggang - Gresik, sehingga jumlah pasti santri baru marhalah Al-Sighor untuk saat ini tidak dapat diprediksi dengan tepat.

Pihak marhalah mendapatkan informasi bahwa ada sekitar 40 santri yang telah dipindahkan ke pondok cabang pada hari minggu setelah sholat dluhur saat hari datangnya santri-santri (minggu 17 juli 2016).

Seperti yang diketahui bahwasanya program pemindahan ini mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2014-2015. Jelas tujuan dari program pemindahan ini untuk membatasi jumlah santri baru Tsanawiyah di pondok pusat dan juga untuk menjaga kualitas-kualitas santri baru Tsanawiyah. Selain itu, proses pemindahan ini untuk mengsama-ratakan jumlah santri yang ada di pondok Mambaus Sholihin pusat dengan pondok Mambaus Sholihin cabang sehingga konsentrasi santri Mambaus Sholihin tidak berada pada satu titik saja akan tetapi menyeluruh.

Tapi meski begitu pihak pondok tidak membatasi santri yang mendaftar di pondok Mambaus Sholihin ini. Pasti jikalau ada santri baru yang daftar pasti diterima akan tetapi untuk masuk ke pondok yang  mana maka untuk yang tingkat Tsanawiyah ada proses pengetesan dengan baca Al-Qur’an. 

Sebagian Dokumentasi








Read more…