Sekembalinya para santri dari
libur romadlon kemarin pada hari minggu tanggal 17 juli 2016 maka keadaan
pondok pesantren mambaus sholihin kian kembali ke keadaan normalnya. Para
santri silih berganti berdatangan baik santri lama maupun santri baru.
Marhalah Al-Sighor yang merupakan
marhalah yang dikhususkan untuk tempat bermukimnya santri baru kelas 1
Tsanawiyah pun tidak luput dari keramaian yang ada, berbondong-bongdong
rombongan wali santri dan anaknya silih berganti memasuki marhalah Al-Sighor. Untungnya
pada jauh-jauh hari tepatnya pada tanggal 15 juli 2016 para pengurus marhalah Al-Sighor sudah datang demi
mempersiapkan segalanya yang dibutuhkan untuk menyambut para santri baru yang
datang. Dari kebersihan, denah, papanisasi, papan informasi, sarana dan
prasarana marhalah.
Dari data yang diterima dari
pengurus pusat Mambaus Sholihin bahwasanya santri marhalah Al-Sighor sampai
saat ini (21 juli 2016) berjumlah 344 santri kurang 16 santri sampai batas maksimal marhalah Al-Sighor yang berjumlah 360 santri dan jumlah ini dipastikan akan
berubah mengikuti tren pendaftaran baru begitu juga tren pemboyongan santri
yang tidak betah. Hal ini juga ditambah dengan adanya proses pemindahan bagi
santri yang nilai tes baca Al-Qur’annya di bawah standart yang telah ditentukan
oleh pihak madrasah Tsanawiyah ke pondok cabang yang berada di kecamatan
Balongpanggang - Gresik, sehingga jumlah pasti santri baru marhalah Al-Sighor
untuk saat ini tidak dapat diprediksi dengan tepat.
Pihak marhalah mendapatkan
informasi bahwa ada sekitar 40 santri yang telah dipindahkan ke pondok cabang
pada hari minggu setelah sholat dluhur saat hari datangnya santri-santri
(minggu 17 juli 2016).
Seperti yang diketahui bahwasanya
program pemindahan ini mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2014-2015. Jelas
tujuan dari program pemindahan ini untuk membatasi jumlah santri baru
Tsanawiyah di pondok pusat dan juga untuk menjaga kualitas-kualitas santri baru
Tsanawiyah. Selain itu, proses pemindahan ini untuk mengsama-ratakan jumlah
santri yang ada di pondok Mambaus Sholihin pusat dengan pondok Mambaus Sholihin
cabang sehingga konsentrasi santri Mambaus Sholihin tidak berada pada satu
titik saja akan tetapi menyeluruh.
Tapi meski begitu pihak pondok tidak membatasi santri yang mendaftar di pondok Mambaus Sholihin ini. Pasti jikalau ada santri baru yang daftar pasti diterima akan tetapi untuk masuk ke pondok yang mana maka untuk yang tingkat Tsanawiyah ada proses pengetesan dengan baca Al-Qur’an.
Sebagian Dokumentasi
0 komentar:
Posting Komentar