MARHALAH AL-SIGHOR


Marhalah Al-Sighor adalah salah satu marhalah (komplek) yang khusus ditempati oleh santri-santri baru kelas 1 Tsanawiyah di pondok pesantren Mambaus Sholihin. Sehingga santri marhalah Al-Sighor yang nota-benenya adalah santri baru bisa dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru mereka dikarnakan mereka semua adalah santri baru. Begitu juga dengan kegiatan-kegiatan yang di marhalah Al-Sighor semua disesuaikan dengan status santri baru mereka sehingga ada beberapa kegiatan yang berbeda jauh dengan kegiatan-kegiatan di marhalah (komplek) lainnya 

Marhalah Al-Sighor mempunyai 6 kamar utama yakni dari ujung barat adalah kamar Abu Bakar Ash-Shiddiq (ABS), kamar Umar Bin Khattab (UBK), kamar Utsman Bin Affan (UBA), kamar Ali Bin Abi Thalib (ALI), kamar Bahauddin An-Naqsabandi (BHN) dan terakhir ujung timur sendiri adalah kamar Raden Qodir Al-Jaelani (RQJ). Di setiap kamar-kamar ini nantinya akan ada beberapa pengurus kamar  yang menghuni di dalamnya yang bertugas untuk mengawasi dan menjalankan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan oleh marhalah maupun departemen, bukan hanya itu mereka juga akan bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi di dalam kamar yang mereka tempati, dari mengawasi tingkahlaku para santri, menasehati jika ada santri yang berbuat salah, mengayomi, mengajari para santri tentang ilmu-ilmu agama maupun umum baik itu dari kegiatan formal marhalah maupun kegiatan non formalnya marhalah.

Salah satu kunci kesuksesan dari pada betahnya para santri barus kelas 1 Tsanawiyah di marhalah Al-Sighor adalah seperti yang telah dijelaskan diatas diantaranya adalah open (jawa) nya para pengurus kamar kepada anak-anak kamarnya. Karna jukalau pengurus kamr sudah memperhatikan betul akan kebutuhan anak-anak kamarnya di pondok maka otomatis hal tersebut akan mempercepat rasa ke-betah-an dalam diri santri dikarnakan mereka merasa nyaman berada di lingkungan pondok pesantren. sehingga tak ayal banyak para wali santri yang melihat hal semacam itu memberikan sesuatu kepada pengurus-pengurus kamar yang ada menempati di kamar anaknya, sehingga hal tersebut bisa mendongkrak lagi semangat para pengurus kamar dalam meng-open-i anak-anak kamar umumnya dan anaknya khususnya (bisa dikatakan sebagai hadiah).

Pada setiap kamar di marhalah Al-Sighor, pengurus kamar yang ditempati (ditugasi) didalamnya berbeda-beda jumlahnya, hal ini dipengaruhi oleh kapasitas kamar tersebut dalam menampung jumlah santri yang ada dan juga hasil dari rapat/musyawarah para ketua marhalah bersama para pembimbing pondok. Untuk kamar di marhalah Al-Sighor yang dapat menampung 72 santri di dalamnnya ada pengurus kamar yang berjumlah 6 pengurus, sedangkan untuk kamar yang hanya dapat menampung 54 santri akan ditempati oleh 5 pengurus.

Pengurus kamar yang bermukim di dalam setiap kamar marhalah Al-Sighor ada 2 macam, yang pertama adalah pengurus senior dan yang kedua adalah pengurus pengabdian. Pengurus senior adalah pengurus yang setelah masa pengabdiannya selesai ditarik kembali oleh pihak marhalah untuk mengabdi lagi di marhalah dikarnakan open (jawa) nya pengurus tersebut kepada para santri dan juga dikarnaknan  kinerjanya yang bagus dalam masa pengabdian dulu. Sedangkan pengurus pengabdian adalah pengurus yang oleh pondok diberi suatu amanah untuk mengabdikan dirinya untuk kepentingan pondok selama 1 tahun yang mana hal ini menjadi syarat bagi mereka untuk bisa mengambil ijazah madrasah aliyah mereka jika memang nantinya dalam pengabdian pondok mereka dikatakan lulus, jika tidak maka mereka diharuskan untuk mengabdi kembali selama 1 tahun lagi.

Adanya 2 macam pengurus ini berdampak pada berjalannya kegiatan keorganisasian marhalah Al-Sighor yang berjalan dengan baik serta maksimal dikarnakan keduanya saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Dikarnakan para pengurus senior yang nota-benenya adalah yang sudah berpengalaman di marhalah Al-Sighor dapat menuangkan beberapa pengalamannya kepada para pengurus pengabdian dalam hal mengabdi dan juga kegiatan di dalam marhalah. Entah itu yang menyangkut paut tentang kebiasaan, perilaku, adab, kamar maupun komplek yang mana semuanya ini sangat membantu para pengurus pengabdian dalam menjalankan masa pengabdiannya secara maksimal. Sehingga jikalau pengurus senior dan pengurus pengabdian bisa berjalan dengan beriringan maka tidak perlu ditanyakan lagi bahwasanya pada tahun itu akan  menjadi tahun terbaik yang pernah ada di marhalah Al-Sighor karna semuanya pasti lancar jaya.

Terakhir, seperti umunya keorganisasian, marhalah Al-Sighor juga mempunyai struktural kepengurusan. Dimulai dari para pembimbing marhalah, ketua marhalah, wakil ketua marhalah, sekretaris marhalah, bendahara marhalah, serta jajaran pengurus senior dan pengabdian. Kesemuanya ini pada 1 tahun kemudian akan berubah kembali mengikuti jadwal revormasi kepengurusan seperti halnya pemerintahan yang setiap 5 tahun sekali diadakan pemilu.


Wajah marhalah Al-Sighor sekarang








0 komentar:

Posting Komentar